Bertandang ke Sangatta pada era yang berbeda-beda menimbulkan refleksi yang berbeda pula. Dahulu akses darat untuk menembusnya masih sangat sukar ditempuh. Untuk memasukinya, harus rela menempuh perjalanan separuh daratan, separuh perairan. Suasana yang sepi terasa membungkus Sangatta kala itu. Kini, banyak perubahan terjadi. Jalur-jalur transportasi menjadi rapi, pembangunan pesat merata.
Namun, ada satu hal yang masih sama. Sangatta masih menjadi kota tambang. Ibu kota Kabupaten Kutai Timur ini bertumbuh dan berkehidupan dari pertambangan. Namanya disebut sebagai salah satu kota tambang terbesar di dunia. Letaknya yang berada di pinggir pedalaman Kalimantan Timur, membuatnya tidak banyak yang mengenal identitas kota ini sebagai kota pertambangan terbesar di Indonesia. Pada pagi hari terlihat para pekerja di tepi-tepi jalan menanti transportasi khusus untuk dibawa ke lokasi pertambangan. Menuju siang akan terasa lengang kembali, kecuali beberapa titik. Kota yang ramah dengan ragam pendatang ini juga masih menyimpan sisi naturalnya, serta masih dengan cuacanya yang hangat. Mungkin karena kehangatannya, banyak orang yang keluar hanya sesuai kebutuhan. Atau bila malam tiba, orang-orang akan keluar untuk berkumpul bersama keluarga atau kawan. Kota ini dipenuhi pekerja perusahaan tambang. Tidak mengherankan aktivitas warganya menyesuaikan waktu para pekerja.
Inilah yang mengilhami Eko Sulistianto untuk membuka usaha JAKUZA atau Jasa Kurir Sangatta. Awalnya Eko mengamati banyak kaum muda Sangatta yang kerap berkumpul tanpa banyak melakukan aktivitas bermanfaat. Di antara mereka, ada yang putus sekolah, ada yang menganggur karena belum atau tidak mendapat pekerjaan di perusahaan pertambangan. Sementara bagi Eko, selain sebagai pekerja, dirinya juga memiliki usaha mandiri dan tergabung dengan komunitas. Ini membuat kacamatanya berbeda. Bahwa semestinya setiap pemuda bisa produktif berusaha, bukan hanya menanti usaha. Atas pemikiran mendasar itu, digabung dengan ide yang ia kemas, terbangunlah jasa kurir di Sangatta.
Eko Sulistianto dan tim sumber : facebook Jakuza Sangatta |
Pada mulanya jasa kurir dianggap tidak akan berguna. Lagi-lagi pandangan Eko Sulistianto meluncur jauh ke depan. Karena mengenal banyaknya pelaku UMKM yang kebingungan untuk mengantar produk usaha mereka, serta karakter masyarakat Sangatta yang sebenarnya punya banyak keperluan di luar tetapi enggan keluar. Sehingga Eko yakin usaha kurir ini akan melaju seterusnya. Eko juga bertujuan agar jasa kurir ini bisa bermanfaat untuk apa saja. Dengan demikian Jakuza disebut ‘JAsa KUrir Apa aZA’.
JAKUZA, Pahlawan Jalanan yang Serba Bisa
Genap delapan tahun Jakuza hadir, terhitung pada 18 Agustus 2015. Dua tahun dari kelahirannya, Eko Sulistianto, sang pengagas mendapatkan Apresiasi dari Satu Indonesia Award yang diselenggarakan oleh PT. Astra International.Tbk. Eko Sulistianto didaulat sebagai sosok sosialprenuer yang mewakili Kabupaten Kutai Timur atas upaya J-Kraf atau Jakuza kreatif. Lelaki yang telah menikah ini kemudian mengembangkan Jakuza dalam format aplikasi, sebagai bentuk kemudahan dalam genggaman.
Jakuza, sesuai namanya yang bisa melakukan apa aza, rupanya benar-benar difungsikan serba guna. Jakuza hadir ketika warga yang ingin pindah rumah memintanya untuk mengangkut barang. Jakuza sudah pasti bisa melayani permintaan pesan antar barang, paket, dan dokumen. Kepada mereka yang ingin berangkat bekerja atau bepergian, namun terkendala tak ada kendaraan, Jakuza pun siap mengantar. Bila bahan pangan dan kebutuhan rumah telah habis, hubungi saja Jakuza yang bersedia berbelanja ke pasar, atau toko yang diminta. Jakuza juga siap sedia mempromosikan produk-produk pelaku UMKM serta menyiapkan jasa konsultan pemasaran bagi pelaku UMKM yang ingin berkonsultasi. Tidak mengherankan jika akun-akun media sosial Jakuza diwarnai produk-produk usaha. Digitalisasi sudah merambah ke pelosok, namun belum semua masyarakat teredukasi dengan akses digital. Misalnya saja, masih banyak masyarakat yang melakukan pengiriman dengan sistem klasik, pergi ke Bank atau mendatangi ATM. Jakuza tampaknya memahami ini, dengan memberikan kemudahan bantuan transfer uang, serta pembayaran berbagai tagihan. Cukup dengan mengontak Jakuza untuk memproses masalah yang dipunya.
sumber : IG @jakuzasangatta |
Saat ini, Jakuza telah memiliki tim dan banyak pengendara, termasuk Eko yang juga ikut bergerak. Jakuza juga telah menyebar di beberapa daerah luar Sangatta, seperti Bontang, Sangkulirang, serta pengkhususan penanganan bidang jasa tertentu.
Menebar Manfaat di Tengah Masyarakat
Inspirasi Eko Sulistianto membawa kemunculan perdana Jakuza pada Agustus 2015. Pada tahun itu, banyak orang hanya mengenal jasa transportasi daring populer berbendera hijau, sehingga banyak yang mengira kreasi Eko sama saja nantinya. Saat itu, pengiriman barang dan berbelanja belum tersedia pada jasa transportasi berbasis aplikasi tersebut. Pun transportasi online tersebut belum menjangkau daerah-daerah kecil seperti Sangatta. Namun, banyak pihak yang meragukan jasa transportasi karya Eko pada awalnya. Umumnya warga Sangatta memiliki kendaraan pribadi, dan meskipun Kota Sangatta luas, jangkauan area kehidupan masyarakatnya tergolong kecil. Terdapat dua sebutan wilayah di Sangatta, yakni Sangatta lama dan Sangatta baru. Sedangkan berdasarkan pembagian wilayahnya, terdapat dua kecamatan, yakni Sangatta Utara dan Sangatta Selatan. Namun, Eko Sulistianto yakin idenya tidak keliru, dan sepenuhnya bisa dikembangkan di kota dengan sungai-sungai yang masih identik dengan habitat buaya ini.
Eko Sulistianto dan sahabat UKM (foto : facebook Eko Jakuza) |
Pria kelahiran era 80-an ini sebelumnya pernah mengelola usaha transportasi yang menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan tambang. Berkembang dari pengalaman, spirit, dan kreativitas inilah yang menguatkan keyakinan dan keteguhan akan usaha jasa kurir yang dirintisnya. Eko Sulistianto ingin membawa Jakuza ke level yang berbeda dari hanya sekadar usaha jasa transportasi atau antar-kirim barang. Penempatan level ini membawa Jakuza lebih mampu menjaring berbagai kriteria kebutuhan masyarakat dan ragam masyarakat itu sendiri. Seiring waktu, Jakuza hadir lewat aplikasi dan hadir pula di tengah-tengah masyarakat.
Pada masa pandemi, Eko yang juga bergabung dalam organisasi kepemudaan turut dalam kegiatan aksi peduli massa untuk membagikan masker, pandemic kit, dan vitamin kepada masyarakat umum dan mereka yang sedang isoman. Kegiatan ini juga melibatkan nama Jakuza bahkan Eko sendiri yang bertugas sebagai kurir untuk turun ke jalan dan ke rumah warga.
kegiatan Jumat berkah (foto : facebook Jakuza Sangatta) |
Tahun 2022 terjadi banjir besar di Sangatta. Banjir yang merendam Sangatta hingga berhari-hari dengan tidak banyak atensi dari luar pulau. Luasnya banjir membuat banyak masyarakat terdampak, tak terkecuali tim dan para kurir Jakuza. Untuk itu dibutuhkan pemulihan perekonomian. Beberapa bulan setelah banjir, Jakuza yang kerap terlibat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan ini membantu mendorong percepatan perekonomian lewat Jakuza Fair 2022.
sumber : facebook Jakuza Sangatta |
Dengan menjalin kerjasama lintas pihak, Jakuza Fair 2022 disambut antusias warga Sangatta. Jakuza Fair 2022 diadakan bertepatan dengan perayaan ulang tahun Jakuza. Lewat acara Jakuza Fair, santunan sosial diberikan pada ratusan anak yatim dan kaum duafa, serta vaksin untuk warga. Disiapkan wahana permainan dan aneka lomba. Diadakan pula konvoi lintas kurir yang sekaligus mengenalkan kembali Jakuza sendiri. Dan sudah pasti, Jakuza Fair melibatsertakan para pelaku UMKM yang diharapkan dapat mempercepat bangkitnya perekonomian Sangatta kembali. Jakuza Fair juga dihadiri tokoh masyarakat dan pejabat tingkat daerah.
Jakuza Fair 2022 (sumber : pro.kutaitimurkab.go.id) |
Tahun ini, Jakuza genap delapan tahun. Telah merentangkan sayapnya untuk melayani dengan sepenuh hati. Jakuza besutan Eko Sulistianto dapat dihubungi via telepon, daring atau media sosial. Sedangkan untuk aplikasi, Jakuza masih hadir dalam versi lawas, karena pengembangannya digantikan dengan startup lokal evolusi Eko bersama rekan. Hal ini berguna agar Jakuza lebih melebarkan kebermanfaatan dalam produktivitasnya.
Jakuza 2023 foto : facebook Jakuza Sangatta |
Eko Sulistianto, pria yang menggagas impian dari jalanan, membuktikan kebermanfaatan bagi kotanya. Hingga kini, Eko Sulistianto, yang tinggal di kota pertambangan bernama Sangatta, masih melangitkan harapan dengan membumikan peran dan melahirkan pahlawan dari jalanan.
*
0 Comments
Hai, bila tidak memiliki link blog, bisa menggunakan link media sosial untuk berkomentar. Terima kasih.